Pages

"Pengalaman Ku"

0 komentar
eehhmmm... sebenarnya saya sendiri jarang mengikuti kegiatan organisasi yang ada. Tapi sewaktu masih di bangku SD, saya pernah ikut dalam organisasi pramuka. (hhaha...padahal gag ngerti sama sekali tentang pramuka, awalnya cuma ikut-ikutan teman..hhihihi). waktu itu saya cuma sebagai anggota ajah. duh.. gimana yah,,, namanya juga anak SD.

Lanjut pada saat saya duduk dibangku SMP. saya ikut organisasi basket.(wew,,, dibenak saya pada waktu itu saya mau tinggi,,,hhihi). saya cukup terkenal dibasket (jiaghhh... PD SANGAD) tapi kelas 3 SMP saya get out deh,,,hhehe... (fokus UAN...heuheu...gaya banged dah pake fokus segala).

setelah saya lulus SMP. saya melanjutkan ke SMK. (niatnya sih mw kerja). yup... di SMK saya melajutkan organisasi basket saya dulu. berat rasanya masuk organisasi basket itu (curhat mode on). saya di SMK masuk jurusan Infomation Technology Multimedia,dan selalu pulang sore hari.makanya saya selalu telat ketika exskul. dari situ saya mulai tidak merasa kerasan dan selalu merasa tidak enak (di istimewakan karena anak IT). duh,duh,duh... ditambah pas kelas 2 teman-teman yang satu jurusan dengan saya pada BERHENTI. (WHAT??? berhenti??? kenapa???). mereka bilang waktu itu "gag betah ah, slalu disindir". hhmmm...saya sendiri dey anak IT yang di organisasi basket. pada akhirnya saya pun pas kelas 3 resmi keluar dari team tersebut.(gag pernah diajak ikut tanding.dan gag pernah tau kapan tanding. >> coz,saya anak IT sendiri disitu <<. (kasian bgd ci saya...seperti tak dianggap,,, hixhix... :'(

Dan sekarang saya KULIAH (tadinya sih mw kerja,padahal sudah masuk SMK), saya mulai belajar berorganisasi. saya ikut salah satu organisasi belajar HTML dikampus. yaahh... alhamdulillah dey bermanfaat buat saya.semoga saya bisa memotivasi diri saya sendiri untuk lebih maju dan lebih baik. dan semoga saya "betah" di organisasi tersebut. SEMOGA!!! AMIIINNNN ^-^

Motivasi dalam Organisasi

0 komentar
Faktor - Faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi

Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere,
yang berarti “menggerakkan” (to move). Ada banyak perumusan mengenai
motivasi, menurut Mitchell dalam winardi, motivasi mewakili proses-proses
psikologika, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya dan terjadinya
persistensi kegiatan-kegiatan suka rela (volunter) yang diarahkan ketujuan
tertentu (Winardi, 2001: 1).

Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah kemampuan untuk berbuat
sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk
berbuat sesuatu. Motivasi seseorang di pengaruhi oleh stimuli kekuatan, 11
intrinsic yang ada pada individu yang bersangkutan. Stimuli eksternal
mungkin dapat pula mempengaruhi motivasi tetapi motivasi itu sendiri
mencerminkan reaksi individu terhadap stimuli tersebut (Supriyono,2003 : 329 ).

Rumusan lain tentang motivasi yang diberikan oleh Stephen P. Robbins
dan mary coulter dalam winardi
, yang dimaksud motivasi karyawan adalah
kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi, untuk mencapai tujuan-tujuan
keorganisasian, yang dikondisi oleh kemampuan upaya demikian, untuk
memenuhi kebutuhan individual tertentu (Winardi, 2001 : 1-2).

Definisi lain tentang motivasi menurut Gray et-al dalam Winardi
menyatakan bahwa motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat
internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya
sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu (Winardi, 2001 : 2).

Dari beberapa pengertian motivasi diatas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah pemberian daya pendorong
atau penggerak yang diberikan pimpinan kepada seseorang dengan maksud
agar seseorang itu mau bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi.


Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi oraganisasi :

Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu suatu organisasi dalam bekerjasama. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota..

Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.

Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah organisasi tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota organisasi.

Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Suatu organisasi yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerjasama yang tinggi.

Budaya
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah organisasi setiap anggota merasa bahwa organisasi tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri. Kebiasaan-kebiasaan seseorang didalam organisasi pun dapat mempengaruhi kelakuan seseorang untuk mendapatkan motivasi. Norma-norma yang baik ada didalam organisasi juga bisa mempengaruhi seseorang untuk lebih baik dan lebih maju.

Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota suatu organisasi. Leader berperan dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi team-nya untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. (Dari berbagai sumber)